1. Liverpool vs Arsenal (0-2, Liga Inggris (1988/1989)
Seperti halnya laga Liga Inggris semalam, pada musim 1988/1989 penentuan juara Liga Inggris ditentukan hingga laga terakhir. Saat itu Arsenal dan Liverpool bersaing memperebutkan gelar juara, dengan Liverpool berada di puncak klasemen.
Secara kebetulan, kedua tim ini bertemu di anfield pada laga terakhir. Arsenal butuh kemenangan 2-0 untuk juara, dan mereka berhasil melakukannya lewat gol Alan Smith dan Michael Thomas.
Lebih dramatis lagi, gol Thomas dicetak di menit terakhir!
2. Liverpool vs Olympiakos (3-1, Liga Champions 2004/2005)
Liverpool tidak akan menjadi juara Liga Champions pada tahun 2005 jika tidak memenangi partai ini. Mereka butuh kemenangan dengan selisih 2 gol untuk lolos dari grup, namun justru Gerrard dan kawan-kawan tertinggal di babak pertama lewat tendangan bebas Rivaldo.
Namun secara brilian Rafa Benitez mengubah strategi dengan memasukkan Florent Sinama-Pongolledan juga Neil Mellor. Hasilnya kedua pemain ini berhasil mencetak gol dan membuat Liverpool unggul 2-1.
Akhirnya di sepuluh menit terakhir, Steven Gerrard mencetak gol penting lewat sepakan keras dari luar kotak penalti yang membuat anfield bergemuruh. Liverpool pun menang 3-1 dan lolos ke babak selanjutnya.
3. AC Milan vs Liverpool (3-3, pen 2-3, Liga Champions 2004/2005)
Salah satu final Liga Champions paling dramatis sepanjang sejarah. Milan seperti akan menang mudah ketika mereka unggul 3-0 di babak pertama.
Namun sekali lagi Liverpool memang memiliki semangat pantang menyerah. Dengan dukungan dari Liverpudlian dan nyanyian “You’ll Never Walk Alone” tanpa henti mereka berhasil comeback dan berhasil mencetak 3 gol hanya dalam rentang 6 menit!
Di akhir laga, Jerzy Dudek bermain gemilang dengan menepis penalti Andrea Pirlo dan Andriy Shevchenko sehingga Liverpool berhasil juara Liga Champions 2005.
4. Korea Selatan vs Italia (2-1, Piala Dunia 2002)
Partai ini cukup kontroversial karena sang wasit yang memimpin pertandingan yaitu Byron Moreno terlihat sangat memihak tuan rumah. Keputusan ini antara lain menganulir gol Italia yang dianggap offside, kemudian mengabaikan klaim penalti, dan terakhir mengusir Francesco Totti karena dianggap diving. Meskipun Italia unggul terlebih dahulu lewat Christian Vieri, namun pada akhirnya mereka tersingkir lewat gol Seol ki Hyeon menjelang waktu normal habis dan juga golden goal Ahn Jung Hwan.
5. Turki vs Republik Ceska (3-2, Piala Eropa 2008)
Partai ini adalah partai terakhir di fase grup piala eropa. Pemenangnya akan mendampingi portugal yang telah lolos. Namun jika hasil seri yang terjadi maka akan terjadi perpanjangan waktu karena head-to-head dan selisih gol yang sama antara kedua tim. Republik Ceska sepertinya akan lolos setelah unggul 2-0 di satu jam pertama. Namun Turki bermain luar biasa sehingga bisa menyamakan skor 2-2. Saat sepertinya laga akan berlanjut hingga perpanjangan waktu, Nihat Kahveci membungkam para pendukung Ceska sehingga Turki menang 3-2 dan lolos ke babak selanjutnya.
6. Chelsea vs Napoli (4-1, Liga Champions 2011/2012)
Partai ini adalah awal kebangkitan Chelsea dibawah Roberto Di Matteo. Kalah 1-3 di pertemuan pertama yang membuat Andre Villas-Boas dipecat, Chelsea tampil luar biasa untuk membalikkan keadaan hingga bisa membuat skor menjadi 3-1 hingga 90 menit. Lewat perjuangan tanpa kenal lelah, Branislav Ivanovic memastikan Chelsea menang 4-1 dan lolos ke perempat final.
7. Manchester United vs Bayern Munich (2-1, Liga Champions 1998/1999)
Tidak diragukan lagi, laga ini adalah laga paling dramatis sepanjang sejarah. Tertinggal sejak menit keenam, MU mampu mencetak 2 gol dalam waktu 3 menit di masa injury time. Pendukung MU pun bersuka setelah berduka nyaris sepanjang pertandingan. Description: 7 Pertandingan Sepakbola Paling Menentukan Dan Dramatis Sepanjang Sejarah Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: 7 Pertandingan Sepakbola Paling Menentukan Dan Dramatis Sepanjang Sejarah
Seperti halnya laga Liga Inggris semalam, pada musim 1988/1989 penentuan juara Liga Inggris ditentukan hingga laga terakhir. Saat itu Arsenal dan Liverpool bersaing memperebutkan gelar juara, dengan Liverpool berada di puncak klasemen.
Secara kebetulan, kedua tim ini bertemu di anfield pada laga terakhir. Arsenal butuh kemenangan 2-0 untuk juara, dan mereka berhasil melakukannya lewat gol Alan Smith dan Michael Thomas.
Lebih dramatis lagi, gol Thomas dicetak di menit terakhir!
2. Liverpool vs Olympiakos (3-1, Liga Champions 2004/2005)
Liverpool tidak akan menjadi juara Liga Champions pada tahun 2005 jika tidak memenangi partai ini. Mereka butuh kemenangan dengan selisih 2 gol untuk lolos dari grup, namun justru Gerrard dan kawan-kawan tertinggal di babak pertama lewat tendangan bebas Rivaldo.
Namun secara brilian Rafa Benitez mengubah strategi dengan memasukkan Florent Sinama-Pongolledan juga Neil Mellor. Hasilnya kedua pemain ini berhasil mencetak gol dan membuat Liverpool unggul 2-1.
Akhirnya di sepuluh menit terakhir, Steven Gerrard mencetak gol penting lewat sepakan keras dari luar kotak penalti yang membuat anfield bergemuruh. Liverpool pun menang 3-1 dan lolos ke babak selanjutnya.
3. AC Milan vs Liverpool (3-3, pen 2-3, Liga Champions 2004/2005)
Salah satu final Liga Champions paling dramatis sepanjang sejarah. Milan seperti akan menang mudah ketika mereka unggul 3-0 di babak pertama.
Namun sekali lagi Liverpool memang memiliki semangat pantang menyerah. Dengan dukungan dari Liverpudlian dan nyanyian “You’ll Never Walk Alone” tanpa henti mereka berhasil comeback dan berhasil mencetak 3 gol hanya dalam rentang 6 menit!
Di akhir laga, Jerzy Dudek bermain gemilang dengan menepis penalti Andrea Pirlo dan Andriy Shevchenko sehingga Liverpool berhasil juara Liga Champions 2005.
4. Korea Selatan vs Italia (2-1, Piala Dunia 2002)
Partai ini cukup kontroversial karena sang wasit yang memimpin pertandingan yaitu Byron Moreno terlihat sangat memihak tuan rumah. Keputusan ini antara lain menganulir gol Italia yang dianggap offside, kemudian mengabaikan klaim penalti, dan terakhir mengusir Francesco Totti karena dianggap diving. Meskipun Italia unggul terlebih dahulu lewat Christian Vieri, namun pada akhirnya mereka tersingkir lewat gol Seol ki Hyeon menjelang waktu normal habis dan juga golden goal Ahn Jung Hwan.
5. Turki vs Republik Ceska (3-2, Piala Eropa 2008)
Partai ini adalah partai terakhir di fase grup piala eropa. Pemenangnya akan mendampingi portugal yang telah lolos. Namun jika hasil seri yang terjadi maka akan terjadi perpanjangan waktu karena head-to-head dan selisih gol yang sama antara kedua tim. Republik Ceska sepertinya akan lolos setelah unggul 2-0 di satu jam pertama. Namun Turki bermain luar biasa sehingga bisa menyamakan skor 2-2. Saat sepertinya laga akan berlanjut hingga perpanjangan waktu, Nihat Kahveci membungkam para pendukung Ceska sehingga Turki menang 3-2 dan lolos ke babak selanjutnya.
6. Chelsea vs Napoli (4-1, Liga Champions 2011/2012)
Partai ini adalah awal kebangkitan Chelsea dibawah Roberto Di Matteo. Kalah 1-3 di pertemuan pertama yang membuat Andre Villas-Boas dipecat, Chelsea tampil luar biasa untuk membalikkan keadaan hingga bisa membuat skor menjadi 3-1 hingga 90 menit. Lewat perjuangan tanpa kenal lelah, Branislav Ivanovic memastikan Chelsea menang 4-1 dan lolos ke perempat final.
7. Manchester United vs Bayern Munich (2-1, Liga Champions 1998/1999)
Tidak diragukan lagi, laga ini adalah laga paling dramatis sepanjang sejarah. Tertinggal sejak menit keenam, MU mampu mencetak 2 gol dalam waktu 3 menit di masa injury time. Pendukung MU pun bersuka setelah berduka nyaris sepanjang pertandingan. Description: 7 Pertandingan Sepakbola Paling Menentukan Dan Dramatis Sepanjang Sejarah Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: 7 Pertandingan Sepakbola Paling Menentukan Dan Dramatis Sepanjang Sejarah
0 Response to "7 Pertandingan Sepakbola Paling Menentukan Dan Dramatis Sepanjang Sejarah"
Post a Comment